Jumat, 23 November 2012

Nabi ku.

ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat alqur'an (ucapan nabiyullah Ibrahim As):

"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala- berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, 

dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Ibrahim: 36) 

Kemudian Rasulullah membaca ayat al qur'an lagi (ucapan nabi
Isa As):

" Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " ( QS. Al Maidah : 118 )

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

mengangkat kedua tangannya, menangis dan berdoa:

"Wahai Allah, tolonglah ummatku, tolonglah ummatku"

Kemudian malaikat Jibril As turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:

"Wahai Rasul, Allah bertanya apa yang membutmu menangis?" Allah subhanahu wata'ala Maha Tau keadaan beliau- , namun Allah mengutus Jibril As kepada Rasulullah agar beliau mengeluarkan isi hatinya,
apa yang menyebabkan beliau menangis.

Maka Rasulullah berkata:

"Nabi Ibrahim As berlepas diri dari ummatnya yang pendosa,

begitu pula nabi Isa As,

namun aku tidak bisa begitu saja melepaskan diri dari ummatku yang pendosa,

aku tidak mampu mengatakan seperti yang telah diucapkan nabi Ibrahim dan nabi Isa (QS. Ibrahim: 36 dan QS. Al Maaidah: 118)".

Maka malaikat Jibril kembali kepada Allah dan Allah subhanahu wata'ala memberi salam kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,

kemudian malaikat kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, wahai Rasulullah Allah subhanahu wata'ala telah menyampaikan kepadamu:

" Kami telah meridhoi umat-mu dan tidak akan menyakitimu"

Maka di saat itu tenanglah perasaan nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

namun sebelum itu beliau menangis karena tidak bisa berlepas diri dari ummatnya yang berdosa,

beliau masih ingin menyelamatkannya,

maka Allah berikan hak syafaat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk
ummatnya yang pendosa,

inilah idola kita sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam..

Senin, 12 November 2012


SYAIR AQIDAH MUSLIM
Jika pengikut Rasulullah adalah wahabi, maka aku akui bahwa diriku wahabi.
Kutiadakan sekutu bagi Tuhan, maka tak ada Tuhan bagiku selain Yang Maha Esa dan Maha Pemberi.
Tak ada kubah yang bisa diharap, tidak pula berhala, dan kuburan tidaklah sebab di antara penyebab.
Tidak, sama sekali tidak, tidak pula batu, pohon, mata air, atau patung-patung.
Juga, aku tidak mengalungkan jimat, temali, rumah kerang, atau taring,
untuk mengharap manfaat, atau menolak bala
Allah yang memberiku manfaat dan menolak bahaya dariku.
Adapun bid’ah dan segala perkara yang diada-adakan dalam agama,
maka orang-orang berakal mengingkarinya.
Aku berharap, semoga ku tak kan mendekatinya tidak pula rela secara agama, ia tidak benar.
Dan aku berlindung dari Jahmiyah,
Aku mencela perselisihan setiap ahli takwil dan peragu-ragu, serta yang mengingkari istawa Tentangnya, cukuplah bagiku teladan dari ucapan para pemimpin yang mulia; Syafi’i, Malik, Abu Hanifah, Ibnu Hambal; orang-orang yang bertakwa dan ahli bertaubat.
Dan pada zaman kita sekarang ini, ada orang yang mempercayai, seraya berteriak atasnya; Mujassim wahabi
Telah ada hadits tentang keterasingan Islam, maka hendaknya para pencinta menangis, karena terasing dan orang-orang yang dicintainya.
Allah yang melindungi kita, yang menjaga agama kita, dari kejahatan setiap pembangkang dan pencela.
Dia menguatkan agamaNya yang lurus, dengan sekelompok orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah dan kitabNya.
Mereka tidak mengambil hukum lewat pendapat dan kias, Sedang kepada para ahli wahyu, mereka sebaik-baik orang yang kembali.
Sang Nabi terpilih telah mengabarkan tentang mereka, bahwa mereka adalah orang-orang asing, di tengah keluarga dan kawan pergaulannya.
Mereka menapaki jalan orang-orang yang menuju petunjuk, dan berjalan di atas jalan mereka, dengan benar.
Karena itu, orang-orang yang suka berlebihan, berlari dan menjauh dari mereka.
Tapi kita berkata, tidak aneh.
Telah lari pula orang-orang yang diseru oleh sebaik-baik manusia, bahkan menjulukinya sebagai tukang (ahli) sihir lagi pendusta.
Padahal mereka mengetahui, betapa beliau seorang yang teguh memegang amanah dan janji, mulia dan jujur menepati.
Semoga keberkahan atasnya, Selama angin masih berhembus, juga atas segala keluarga dan semua sahabatnya.”
karya Mulla Umran, sbgmana dikutip dari minhaj firqotun najiyah karya syaikh muhammad jamil zainu

==========================================
Kemunkaran telah dianggap baik.
Dan kebaikan menjadi munkar di zaman yang pelik.
Para ulama tak dihargai lagi.
Sedangkan orang-orang bodoh mendapat kedudukan tinggi
Mereka menyeleweng dari kebenaran.
Dulunya pemimpin-pemimpin mereka tak diperhatikan
Maka kukatakan kepada orang-orang baik lagi bertaqwa
tatkala memuncaknya kesedihan:
Janganlah kalian menyesali keadaan,
telah tiba giliran mu pada masa yang asing.