Sabtu, 26 Mei 2012

Ancu coba baca


Aku bertemu denganmu di hari minggu penuh kalbu. Aku ingat itu tanggal 20 Mei 2012 pada pagi hari yang penuh dengan wasap wasapmu. Hahaha, kita bertemu tidak ada yang berbeda. Caramu berjalan menyapaku masih sama. Kita masih suka bercerita ditempat terpencil yang orang susah mendengar satu saja kata. Kau janji mau cerita tentang, ha, ini rahasia kita berdua, blog tidak boleh tahu apa-apa. Aku memuji kimi raikkonen dan kau lama-lama terpesona. Sosok dinginnya mengingatkanku pada kelas yang tidak memilikimu. Sayang sekali tidak ada kelas yang menerima kita untuk bersama. Aih, ini terdengar seperti kita adalah sepasang couple yang saling berduka. Ini terlalu hiperbola.

Jadi mari kita sisipkan sebuah nama keturunan jepang, Tarida Marseilla. Dia kimi raikkonen wannabe katamu, katanya. Kita bertiga makan ramen dan dia berkisah memberi info yang tidak kita tahu. Dia jadi pemimpin di obake, aku payah sekali tidak melihat hantunya karena tutup mata. Kita jalan-jalan saja, lalu duduk, begitu seterusnya. Lalu tarida pulang duluan karena sudah dijemput papahnya. Kita lagi dan lagi ke masjid untuk sholat. Sholat dzuhurku yang di-imami kamu. Hihihi, tak lama aku dijemput mama. Kau salim padanya. Lalu kita pergi. Lagi lagi aku masih belum puas dengan pertemuan ini. Ironis sekali. Harus bagaimana biar puas? Kita ketemu di Swiss aja ya.

Jumat, 25 Mei 2012

ketikan itu. kosa kata itu.

dia pernah membenci siapa-siapa, kesal terhadap apa-apa, dan tanpa aba-aba dia pergi meninggalkan tempat seharusnya ia tempati. dia pernah ingin berbicara dengan beragam kosa kata, menjelaskan hal-hal yang sulit dijelaskan, tetapi dia hanya bungkam lagi dan lagi. dia pernah berharap banyak tentang dunia, berpikir ulang tentang segalanya, dan berakhir dengan menginginkan mesin waktu abadi. dia pernah terjatuh seperti daun, tetapi tidak mau membenci batang, kesal terhadap angin, tetapi bukankah mereka-mereka pernah menemani disuatu keadaannya? selalu saja, ruang hampa menjadikan dirinya menyelip di dalam keyboard, meminta dia untuk menarikan jarinya leluasa saja, anggap tidak ada juri yang menilai tariannya. tetapi bukankah secuil saja kosa kata itu kau ketik oleh jari-jari yang menari linglung, walaupun kamu sudah berfikir tidak ada juri yang menilai tarian jarimu, tetap saja, Allah Maha Tahu? sampai kapan kata itu ada disana,menetap disana, di sebuah dunia yang bisa diakses dimana-mana, semua orang membacanya.
dia pernah berani menancapkan kata menusuk itu, tapi malu-malu dalam ragu yang tidak ada tahu kecuali yang Maha Tahu.

-Caca

..

"kalau kau sudah berusaha sekeras yang kau bahkan tak sangka. dan sudah berdoa setulus kau menjadi hamba-Nya. lalu kau dihadapkan pada hasil hasil yang kau ragu bahwa itulah hasil kerjamu. sementara kedua mata itu serasa ingin mengeluarkan semua letih yang sia-sia. dan tangan bergetar mencoba untuk tidak terluka batin. atau pikiran-pikiran bahwa kau tak sanggup lagi berkerja keras. entah apa kau masih ingin segiat itu untuk dapat hasil yang begitu. tapi cobalah kau bayangkan pada suatu cobaan yang menimpamu. kalau kau pintar kau akan mengetahui mengapa masih saja hasilnya begitu. masih saja tidak ada kepuasan atas hasil kerjamu. kalau kau sudah bekerja sedahsyat itu, kau pasti mengerti bahwa ada dua alasan mengapa itu terjadi. yang pertama mungkin karena kau masih harus bekerja mencapai titik tertinggi pada kemampuanmu bekerja. mungkin kau melihat orang-orang itu sungguh tidak adil. mereka bekerja biasa dapat yang luar biasa. tapi tetaplah pada pendirianmu bahwa kau masih perlu beranjak dari menara tinggimu hingga kau sampai ke lantai menara tertinggi. lalu kau naik lagi sedikit keatas atap itu, kau tambah lagi segala letihmu. apa yang kau lihat diatas atap sana berbeda dari yang orang-orang lihat. kau seharusnya bangga karena sudah mendapat hasil yang bisa memotivasimu untuk sampai ke puncak. bukankah Allah cukup adil dalam mengatasi hal-hal ini? lalu kalau kau masih saja dapat hasil yang tak bisa membuatmu puas, menurutku alasan yang kedua adalah Allah sedang menyiapkan hal hal yang lebih besar bagi kesuksesanmu, hal hal yang bisa membuatmu lebih dari puas. sehingga kau akan terbata-bata mengucapkan syukur karena kau bahkan tidak mengira. pada akhirnya, semua ini hanya perlu 5. kerja keras, berdoa, bersemangat, bersabar, dan nilai yang jelek."

-CACA.

Jumat, 04 Mei 2012

Sesungguhnya dari sekian banyak orang yang ada diantara saya, yang sekolah di SMAN 1 Bekasi kelas aksel, yang paling pendiem, hanya itu yang saya butuhkan untuk curhat seputar kehidupan yang makin go crazy.