Rabu, 20 Juni 2012

story time @IslamicThinking


Seorang pria menjelajahi gua-gua pantai. Dalam salah satu gua ia menemukan sebuah tas kanvas dengan sekelompok bola tanah liat mengeras.
Rasanya seperti seseorang telah digulung bola tanah liat dan meninggalkan mereka di bawah sinar matahari untuk panggang. Saat ia berjalan sepanjang pantai, ia akan melempar bola tanah liat satu per satu keluar ke laut sejauh yang dia bisa. Dia berpikir sedikit tentang hal itu sampai ia menjatuhkan salah satu bola & itu retak terbuka di atas batu. Di dalamnya ada sebuah batu, indah berharga. Dia mencoba meretakkan bola tanah liat yang tersisa. Setiap berisi harta karun serupa. Ia menemukan ribuan pound senilai permata dalam 20 atau lebih bola tanah liat. Lalu ia menyadarinya. Dia telah di pantai waktu yang lama. Dia telah melemparkan mungkin 50 atau 60 dari bola tanah liat dengan harta tersembunyi mereka ke dalam gelombang lautan. Daripada ribuan pound dalam harta, ia bisa saja mengambil puluhan ribu rumah, tapi ia hanya membuangnya. Ini seperti itu dalam melihat orang. Kita melihat seseorang, mungkin bahkan diri kita sendiri, dan kita melihat kapal tanah liat dari luar. Ini tidak terlihat seperti yang dari luar. Hal ini tidak selalu indah atau berkilau sehingga kita mengabaikan itu. Kita melihat orang itu sebagai kurang penting dibandingkan seseorang yang lebih cantik atau gaya atau juga dikenal atau kaya. Tapi kita tidak meluangkan waktu untuk menemukan harta tersembunyi di dalam orang tersebut dengan Allah SWT. Ada harta di masing-masing dan setiap dari kita. Jika kita meluangkan waktu untuk mengenal orang itu, dan jika kita meminta kepada Allah SWT untuk menunjukkan kepada kita orang itu ... Semoga kita melihat orang-orang di dunia kita sebagaimana Allah SWT melihat mereka. Aamiin. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar